Sunday, April 8, 2012

Layout

Layout yang baik


Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Kemudian bagaimanakah layout yang baik itu?? Atau bilamanakah sebuah layout dikatakan baik? Sampai saat ini belum ada jawaban yang sangat tepat tetapi ada beberapa kriteria yang dapat digunakan.
Ada tiga kriteria dasar untuk sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu : It Works (mencapai tujuannya), It Organizes (ditata dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna).
Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya.
Kunci utama untuk membuat layout yang baik adalah pemahaman secara mendalam ketiga kriteria diatas. Selanjutnya untuk memahaminya ikuti pembahasan selanjutnya, dalam :
  • Layout yang mencapai tujuan
  • Layout dengan pemetaan visual
  • Layout yang menarik perhatian

    Mencapai Tujuan


    Tujuan adalah salah satu hal terpenting yang perlu diketahui sebelum melakukan desain dan menata layout sebuah halaman web. Carannya, dimulai dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fungsi layout yang akan dirancang.
    Untuk membuat layout yang baik dan dapat berfungsi sesuai tujuannya, kita perlu mendapatkan deskripsi detail tujuan layout tersebut.

    Biasanya pertanyaan-pertanyaan itu berkisar pada:
  • What is the purpose? Apakah tujuan yang akan dicapai sebuah halaman web? Informasi apakah yang akan disampaikan?
  • Who is the audience? Siapakah yang akan membaca, menggunakan atau mengunjungi halaman web tersebut?
  • Where will it be seen? Dimanakah letak halaman web tersebut terhadap halaman yang lain?
Bila kita memahami jawaban masing-masing pertanyaan ini maka akan memudahkan saat harus mengira-ngira bentuk tampilan sebuah halaman web.

Berikut ini beberapa tips untuk membuat layout yang mencapai tujuannya :
  • Tentukan informasi utama yang akan disampaikan dan rencanakan layout keseluruhan mengacu pada informasi utama itu. Bisa juga dilengkapi foto yang memnunjang visualisasi.
  • Sesuaikan ukuran total halaman web sesuai dengan kemampuan penggunaan oleh pengunjung.
  • Sesuaikan ukuran gambar-gambar dan besarnya ukuran font sesuai dengan target audience (pengunjung).

    Pemetaan Visual


    .Layout yang baik tidak melelahkan bagi pembacanya untuk membaca dan mengikuti keseluruhan isi layout tersebut.
    Untuk membuat layout yang baik dan efektif, buatlah layout tersebut mudah untuk diikuti.

    Penataan dan penekanan pada beberapa titik informasi akan lebih memperjelas informasi yang akan disajikan. Hal ini seperti membuat sebuah peta bagi orang asing dan menuntunnya ke suatu tempat. Pilihlah apa yang mesti dilihat atau dibaca dahulu, dimanakah letaknya, atau bagaimanakah perbedaannya dengan item yang lain???
    Selanjutnya tentukan item apakah yang selanjutnya akan dibaca atau dilihat oleh pengguna. Bagaimanakah item lanjutan ini lebih menjelaskan informasi yang telah dipaparkan sebelumnya. Dimanakah atau bagaimanakah caranya item ini mengikuti paparan sebelumnya? Apakah yang memisahkan item ini dari informasi lain yang ditampilkan kemudian. Akhirnya, proses pendefinisian urutan ini harus dilanjutkan sampai seluruh informasi telah ditampilkan.
    Semakin baik pendefinisian urutan dalam sebuah layout maka semakin akan cepat bagi seorang pengguna untuk langsung sampai pada titik akhir urutan informasi dan akan semakin cepat memahami informasi yang disampaikan.

    Berikut ini beberapa tips untuk membuat layout dengan urutan informasi yang baik :
  • Gunakan ukuran font yang berbeda untuk masing-masing elemen layout. [Headline biasanya lebih besar dari bodytext]
  • Gunakan warna yang berbeda untuk informasi yang penting.
  • Gunakan pemisah untuk memisahkan informasi kedalam beberapa kelompok.
  • Gunakan font style bold, italic atau lainnya untuk menegaskan makna.
  • Pilihlah letak yang baik. [Pojok kiri atas biasanya dibaca lebih dahulu]
  • Letakkan tulisan dalam sebuah kotak atau berikan satu bentuk tertentu.
  • Berikan bullet untuk tulisan yang terdiri dari beberapa item, seperti tulisan ini.
  • Gunakan warna yang berbeda atau reverse (contrast) untuk tulisan, misalnya font warna putih dengan background hitam.

    Menarik Perhatian


    Layout tidak akan bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasinya bila layout itu tidak diperhatikan. Untuk itu, layout itu harus memiliki tampilan yang berbeda dari yang lain yang mampu menarik perhatian yang melihatnya.
    Sebuah layout yang menarik bisa jadi adalah layout yang cantik, mengejutkan, menghibur, aneh/tidak biasa atau bisa juga layout yang sederhana dan lugas.

    Untuk memilih image apakah yang akan ditampakkan oleh sebuah layout, kita dapat mendekatinya dari target audience yang akan membaca layout tersebut dan juga bagaimanakah layout halaman-halaman web sejenis lainnya. Misalnya saja bila beberapa halaman web sejenis dirancang secara sederhana kita bisa menggunakan warna lain yang lebih mencolok dan pemilihan layout yang berbeda.

    Berikut ini beberapa tips untuk membuat layout yang menarik :
    • Mengatur informasi penting dengan satu cara tertentu, misalnya : meletakkan headline dalam sebuah lengkung kurva, atau menggunakan jenis font yang berbeda
    • Gunakanlah ukuran font yang sangat besar untuk headline yang lucu atau provokatif.
    • Potonglah (crop) sebuah image dengan cara yang tidak biasa, misalnya hanya gambar mata bukan keseluruhan wajah.
    • Gunakan warna-warna terang bila informasi yang ditampilkan pada background berwarna kelam.
    • Berikan ruang kosong yang cukup untuk gambar atau tulisan yang kecil.
    • Miringkan sebuah gambar atau blok tulisan.
    • Perbesar sebuah foto atau gambar pada proporsi yang cukup lebar.

    -Myrna-

Gambar Tampak

Pengertian dasar:
 
Gambar tampak adalah gambar yang menekankan pada permukaan luar yang vertical atau dari arah pandang frontal dimana bentukobjek-objekdigambar secara duadimensi dandilihat dari luar bangunan

Tujuan dari gambar tampak:

Untuk mengkomunikasikan tampak luar atau eksterior suatu benda/bangunan secara keseluruhan dari sudut pandang tertentu.

Fungsi – fugsigambartampak:

Gambar tampak berfungsi yaitu untuk menunjukkan :
1.      dimensi bangunan
2.      proporsi
3.      gaya arsitektur
4.      warna dan material
5.      estetika

Kegunaan gambar tampak:
1.      digunakan pada blueprint suatu bangunan
2.      pada brosur-brosur perumahan

Kelebihan gambar tampak:
1.      lebih jelas menjelaskan proporsi
2.      lebih detail dan menampakkan seluruh bidang
3.      desain eksterior lebih terlihat jelas

Keurangan gambar tampak:
2.      tidak menampilkan informasi apapun tentang interior bangunan
3.      tidak mennjukkan struktur bangunan

Wednesday, April 4, 2012

UTS: Tangga

Ini ada beberapa informasi untuk nambah pengetahuan kita tentang project 3 ini.
Semoga bermanfaat!

Elemen Tangga dan Fungsinya

Tangga tersusun atas beberapa bagian, seperti ibu tangga, anak tangga, railing, bordes, dan baluster. untuk mendapatkan desain tangga yang aman dan nyaman, diperlukan desain yang tepat dan perlu diperhatikan mengenai bentuk dan ukurannya. Misalnya,tangga untuk bangunan tempat tinggal, tentunya berbeda dengan ukuran tangga untuk bangunan perkantoran.

Tak dapat dipungkiri, tangga merupakan salah satu alat sirkulasi pernghubung antar lantai lain diatasnya. Tak hanya itu, tangga juga bisa berfungsi sebagai pembatas ruang dan juga sebagai elemen interior yang sepertinya wajib juga diperhatikan. Tangga juga terkadang belakangan ini sengaja di ekspos untuk menjadi salah satu elemen dalam interior bangunan dengan model-model yang menarik.



Kembali ke topic judul diatas, elemen tangga terdiri dari:


contoh object Tangga yang di buat dari object ArchiCAD.




Ibu tangga :
merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga. Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi.

Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.



Anak Tangga :
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting. Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit.

Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.

Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.



Railing :
Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.

Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.

Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.



Bordes :

Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15.

Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar tangga.



Baluster :
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca.

Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.

Untuk ukuran ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

-Myrna-


Monday, April 2, 2012

Hasil Karya Arsitektur Dunia




Foto-foto berikut menampilkan hasil karya unik di dunia arsitektur. Bersamaan dengan penggabungan pengetahuan dari berbagai bidang ilmu (misalnya engineering), dan munculnya bahan-bahan bangunan baru serta teknologi, seorang arsitek menggeser fokusnya dari aspek teknis bangunan menuju ke estetika. Kemudian bermunculanlah "arsitek priyayi" yang biasanya berurusan dengan bouwheer (klien)kaya dan berkonsentrasi pada unsur visual.






































  -Myrna-

Sunday, April 1, 2012

Gambar Aksonometri - Proyeksi Isonometri

Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detai bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda ashnya. Proyeksi ini disebut jugs proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.

Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilaku­kan dengan berbagai posisi. Ada beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.


image001


Proyeksi Isometri, yaitu proyeksi di mans bidang diagonal dari bendanya (berupa kubus) diletakkan tegak lurus dengan bidang proyeksi dan bidang yang horizontal dinaikkan hingga membentuk sudut 35° 16’. Akan didapat suatu gambar proyeksi yang dimetris dan sebangun dengan bendanya.



image002

Sebetulnya, panjang rusuk menjadi a tangen ±, atau 0,821 a, akan tetapi untuk memudahkan penggambaran maka panjang rusuknya dianggap sama dengan a. Terlihat bahwa panjang rusuk-rusuknya sama.


Proyeksi Isometri yang berarti satu ukuran merupakan suatu bentuk proyeksi Aksonometri yang didatarkan sehingga sudut siku-siku pada gambar akan digambarkan menjadi 120o atau 60o. Ukuran panjang, lebar dan tingginya tetap konstan dengan perbandingan 1:1:1

-Myrna-




Perspektif 2 dan 3 titik

Perspektif 2 titik

Pengertian

Teknik penggambaran suatu obyek dengan menggunakan dua titik bantu yang sejajar dengan garis horizontal.
Semakin jauh suatu obyek, akan tergambar semakin kecil secara horizontal.
 Prinsip Dasar
 Sudut pandang pengamat sejajar dengan garis horizon. 
Hanya garis vertikal saja yang tegak lurus dengan garis horizon.
Contoh (Penerapan) 
Menggambarkan ruang interior 
Menggambarkan bentuk luar bangunan
 
Perspektif 3 titik
Pengertian  


Teknik penggambaran obyek dengan menggunakan 2 titik bantu yang sejajar dengan horizontal dan 1 titik tambahan di bawah atau di atas garis horizon.

 
Semakin jauh obyek, penggambarannya akan semakin kecil secara horizontal dan vertikal.


 Prinsip Dasar 
   
Tidak ada garis yang tegak lurus dengan garis horizon. 


Sudut pandang pengamat berada di atas atau di bawah garis horizon. 


Garis vertikal maupun horizontal menuju ke titik hilang.
 



Contoh (Penerapan)  
  
Menggambarkan gedung-gedung bertingkat yang sangat tinggi.